Rekan-rekan
enemers, kali ini enemkabeh akan membahas mengenai pengkodean plastik.
Looh...bukannya ada 7 simbol nih, bukan 6? Hehe...iya, menurut ASTM
International Resin Identification Coding System (RIC) ada 7 simbol, dengan 6
simbol menunjukan secara khusus jenis plastik yang bisa di recycle, dan 1
simbol yang menunjukan jenis plastik lainnya (others).
Sejarahnya,
Resin Identification Code (RIC) diusulkan oleh The Society of Plastic Industry
dikarenakan banyak pihak sudah berusaha untuk mendaur ulang plastik. RIC
dimaksudkan untuk memudahkan para pendaur ulang memilih dan memilah. Plastik
harus didaur ulang secara terpisah utuk menjaga nilai bahan serta memudahkan
proses berikutnya. Berikut ini adalah daftar RIC:
Kode 1. PET atau PETE (Poly Ethylene
Terepthalate)
Penampakan:
Tipis, Transparan, Tahan Benturan
Kegunaan:
Kelebihan PET serupa warna yang
tranparan dan ketahanan akan benturan membuat plastik ini memiliki banyak
aplikasi pada tempat minuman dan makanan, seperti botol minum, kemasan minyak
goreng dan botol soda.
Informasi:
Penelitian
menunjukan bahwa plastik jenis ini hanya aman untuk penggunaan sekali saja.
Sebaiknya plastik ini tidak digunakan berulang-ulang maupun dipanaskan. PET
dapat di daur ulang menjadi produk turunan seperti kain, karpet maupun ember.
Kode 2. HDPE (High Density Poly Ethylene)
Penampakan:
Tebal, Opaque
Kegunaan:
Tempat susu dan air minum, botol
jus, kemasan deterjen, shampo, oli dan mainan.
Informasi:
Walaupun
wadah yang terbuat dari HDPE dapat digunakan beberapa kali, akan tetapi
sebaiknya beri batasan jumlah penggunaan. Plastik jenis ini dapat didaur ulang
menjadi produk yang mirip dengan plastik kode 1 (PET).
Kode 3. PVC (Poly Vinyl Chloride)
Penampakan:
dapat Rigid (Plasticized-PVC) maupun
Fleksibel (Unplasticized-PVC).
Kegunaan:
PVC dengan sifat rigid banyak
digunakan dalam aplikasi pemipaan, sedangkan PVC yang fleksibel digunakan untuk
cover matras, plastik wrap, beberapa kontainer makanan dan deterjen, insulasi
listrik, serta kulit imitasi.
Informasi:
Penggunaan
PVC sebagai wadah makanan sebaiknya dihindari, karena proses produksi PVC
menghasilkan dioksin yang bersifat karsinogen. Selain itu, Plasticized Poly
Vinyl Chloride (PPVC) menggunakan bahan kimia phtalat sebagai pelunak
(plasticizer). PVC tidak mudah didaur ulang, akan tetapi ada beberapa pabrik
daur ulang yang mau menerima.
Kode 4. LDPE (Low Density Poly Ethylene)
Penampakan:
Lunak dan Fleksibel.
Kegunaan:
Karena
bersifat lunak dan fleksibel, plastik ini biasanya digunakan untuk botol yang kadang
ditekan seperti botol saos, kecap maupun plastik untuk kegunaan rumah tangga
seperti plastik kresek, wrap dan plastik sampah.
Informasi:
LDPE merupakan salah satu jenis
plastik yang saat ini diketahui paling aman untuk manusia dan juga dapat didaur
ulang dengan mudah.
Kode 5. PP (Poly Propylene)
Penampakan :
Keras tapi fleksibel.
Kegunaan :
PP memiliki kelebihan tahan
terhadap suhu tinggi sehingga dapat disterilkan, oleh karena itu jenis plastik
ini banyak digunakan di dunia medis maupun keperluan bayi seperti wadah infus,
suntikan, botol susu bayi. Aplikasi lainnya antara lain sedotan plastik, botol
sirup, botol ASI. Kelemahan PP adalah bersifat brittle (rapuh) pada suhu
rendah, sehingga jarang digunakan untk produk yang disimpan di kulkas.
Informasi :
PP merupakan
salah satu jenis plastik yang saat ini diketahui paling aman untuk manusia dan
juga dapat didaur ulang dengan mudah.
Kode 6. PS (Poly Styrene)
Penampakan:
Keras dan Plastik yang paling Transparan
Kegunaan:
Sifat keras dan transparan serta
tahan suhu tinggi membuat plastik jenis ini banyak digunakan pada kemasan. Sedangkan
salah satu produk turunannya yaitu styrofoam memiliki kegunaan untuk tempat
kopi, makanan bahkan packaging.
Informasi:
PS dikhawatirkan dapat melepaskan
styrene.
Kode 7. Other (Polycarbonate, Bioplastic,
Acrylic)
Kode ini
digunakan untuk merujuk pada plastik selain 6 jenis di atas.
Polycarbonat
digunakan untuk membuat galon air, botol minum, casing laptop. Bioplastik
dibuat dari turunan jagung, kentang, beras maupun tapioka. Jenis plastik ini
lebih ramah lingkungan, tapi tidak boleh dibuang pada tempat sampah khusus
untuk daur ulang.
Demikian
enemers, plastik sangat membantu kehidupan manusia akan tetapi perlu perhatian
khusus dalam penggunaannya. Sampai ketemu lagi....salam enem kabeh.
Referensi:
Brydson, JA.,
1999, Plastic Materials, 7th edition, Butterworth Heinemann, Oxfordhttps://en.wikipedia.org/wiki/Resin_identification_code
http://www.healthychild.org/know-your-plastics/
No comments:
Post a Comment