Enemers, tulisan kali ini adalah tulisan lama saya di wordpress. Selamat membaca.
Ini
merupakan post pertama tentang segala sesuatu yang berjumlah enam. Pada kali ini saya akan membahas tentang enam makanan yang
biasa dipilih sebagai oleh-oleh khas dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
(This
is my first post about my new blog categories, top six. On this post, I’ll
write about six Yogyakarta’s culinary/snack that most chosen as a
typical souvenirs.)
1. Bakpia
Bakpia
mungkin makanan ringan yang paling dikenal di yogyakarta, walaupun
sebenarnya asal makanan ini dari China. Nama bakpia berasal dari kata
“Tou Luk Pia” yang artinya kue yang berisi daging. Akan tetapi saat ini
bakpia sudah berkembang menjadi aneka isian, antara lain kacang hijau,
keju, kumbu hitam, ketela ungu, cokelat. Awal produksi bakpia adalah di
daerah pathuk, sehingga kebanyakan nama bakpia di ambil dari nama daerah
ini dan nomer rumah produksinya, semisal Bakpia Pathuk 25, Bakpia
Pathok 75 dan sebagainya.
(Bakpia
perhaps the most well known snack from Yogyakarta, even though bakpia
not typical food from Yogyakarta but comes from China. The origin name
is “Tou Luk Pia” which is defined as a cookie that contains meat. But,
right now the contents is various, such as green beans, cheese, black
ingredients, violet cassava, chocolate. First commercially bakpia
production is on Pathuk region, this is the reason why most bakpia name
taken from this region and the house number, for example Bakpia Pathus
25, Bakpia Pathuk 75, etc.)
2. Gudeg
Gudeg
merupakan makanan khas selanjutnya dari Yogyakarta. Bahan utamanya
adalah buah nangka muda dan gula jawa, ditambahkan berbagai bumbu dan
bahan khusus, antara lain santan, krecek, lengkuas, daun salam, garam
serta daun jati untuk memberi warna lebih merah. Makanan ini didominasi
dengan rasa manis sehingga cocok bagi para penyuka manis. Biasanya gudeg
disajikan bersama telur atau ayam kampung. Gudeg paling terkenal
terletak di daerah Wijilan, seperti Gudeg Yu Djum.
(Gudeg
is another typical food from Yogyakarta. The basic ingredients is young
jackfruit and javanese sugar/brown sugar, mixed with various spices
such as coconut milk, krecek, galangal, bay leaves, salt and wrapped in
teal leaves to give reddish color. It was dominated by a sweet taste,
perfect for those of you who like sweet foods. Usually, it served with
egg and chicken. The most famous gudeg is located in Wijilan region,
such as Gudeg Yu Djum.)
3. Geplak
Snack
selanjutnya adalah geplak yang merupakan jajanan khas kota Yogyakarta
dengan cita rasa manis legit. Camilan yang berbahan dasar kelapa muda
dan gula pasir ini biasanya memiliki tiga warna, yaitu merah, hijau dan
putih. Beberapa pengembangan dari geplak menggunakan tepung beras, daun
sitrus dan buah waluh. Geplak sangat banyak diproduksi di Kabupaten
Bantul, Yogyakarta.
(The
next snack is Geplak. Geplak is a very sweet snack (like a candy) made
from equal parts coarsely grated coconut and sugar. The color is very
bright, usually in red, green and white. Some development version using
rice flour, citrus leaves and waluh fruit as its ingredients. Geplak is
easily found throughout yogyakarta, but mainly produced in Bantul
district, Yogyakarta.)
4. Tiwul
|
|
Tiwul
adalah makanan yang teksturnya seperti nasi, terbuat dari Ketela pohon,
rasanya manis, dengan taburan kelapa di atasnya. Sebagai pengganti
bahan makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah dibandingkan
beras. Pada zaman penjajahan Jepang dimana makanan sangat sulit
diperoleh, tiwul banyak dikonsumsi masyarakat indonesia. Namun sekarang
tiwul sudah menjelma menjadi jajanan yang nikmat, bahkan terdapat versi
instannya. Tiwul banyak ditemukan di daerah Gunung Kidul.
(Tiwul
is kind of food that have rice-like teksture and sweet taste, made from
cassava and grated coconut. As an alternative staple food, the amount
of calories is lower than rice. At the past, when Indonesia was occupied
by Japanese, regular food is very hard to find, so many Indonesian
perforce to eat Tiwul to stay alive. But now, tiwul has transformed to
be very delicious snack, furthermore there is instan version of tiwul
(just add couple of hot water on it). Tiwul can be found especially in
Gunung Kidul region of Yogyakarta.)
5. Yangko
Yangko
merupakan makanan khas dari yogyakarta yang terbuat dari tepung beras
ketan. Yangko mempunyai ciri berbentuk kotak aneka warna dan berasa
manis kenyal. Makanan ini dapat ditemukan hampir di semua toko oleh-oleh
di Yogyakarta.
(Yangko is a special food of Yogyakarta which is made from glutinous rice flour. Yangko
has square shape and chewy-sweet taste. This food as famous as bakpia,
so can be easily found on almost every gift-shop in Yogyakarta.)
6. Kipo
Kipo
merupakan makanan tradisional dari Kotagede yang masih bertahan sampai
sekarang. Makanan ini dibuat dari tepung beras ketan, santan, garam,
gula dan pewarna alami hijau pandan. Di dalamnya terdapat enten-enten
yang dibuat dari parutan kelapa dan gula jawa. Biasanya dimasak bersama
pelapis yang terbuat dari daun pisang tanpa minyak. Makanan ini hanya
dapat ditemui di sebelah barat pasar Kotagede.
(Kipo,
traditional food typical of Kotagede which still exist today. The food
is made from glutinous rice flour, coconut milk, salt, brown sugar and
natural green dye from pandan. Inside are enten-enten (mix of grated
coconut and sugar) and baked using a layer of banana leaves without oil.
Kipo only can be found in west side of Kotagede Traditional Market.)
Demikian enemers, semoga bermanfaat.