Monday, November 16, 2015

6 Tanaman Asli Indonesia

Halo enemers, kali ini enemkabeh akan membahas tanaman yang tumbuh di bumi Indonesia, bukan dibawa dari wilayah lain. Ada beberapa diantaranya yang terancam punah. Oleh karena itu enemers, penting bagi kita untuk mengetahui dan turut melestarikannya.

 

1. Cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, dan banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, serta sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.

Fakta menarik:

- Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.

- Cengkeh, pala dan merica sangatlah mahal pada zaman Romawi

- Cengkeh menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab pada abad pertengahan

- Cengkeh merupakan salah satu alasan utama, negara imperialis barat menjajah kerajaan di Indonesia

- Orang Portugis membawa banyak cengkeh yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkeh sama dengan harga 7 gram emas.

- Perdagangan cengkeh akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17

- Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Zat yang terkandung dalam cengkeh bernama eugenol, digunakan oleh dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi

 

2. Kantong Semar

Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), termasuk dalam familia monotipik, dan terdiri dari 130 spesies (belum termasuk di dalamnya jenis hibrida alami maupun buatan). Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis, yang meliputi negara Indonesia , Republik Rakyat Tiongkok bagian selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.

Fakta menarik:

- Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya.

- Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok).

- Kelelawar berbulu wol (genus Kerivoula) diketahui bersimbiosis dengan kantung semar. Kelelawar tersebut tidur di dalamnya sambil melindungi diri dari serangga yang akan tergelincir jatuh ke dalam kantung semar. Sedangkan kotoran kelelawar juga bernutrisi bagi kantung semar

 

3. Padma Raksasa

Padma raksasa (bahasa Latin: Rafflesia arnoldii) adalah tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Tanaman ini tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah penemuannya pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga Bengkulu dikenal di dunia sebagai The Land of Rafflesia.

Fakta menarik:

- Pemandu Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga ini pertama kali, sedangkan Dr. Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.

- Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan)

- Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama dengan genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat.

- Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis padma parasit, Rafflesia padma.

- Bunga Rafflesia merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram

- Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga.

- Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati.

 

4. Kayu Arang (Diospyros)

diospyros fasciculosa - sanko 1994 - 4

Diospyros adalah salah satu marga anggota suku eboni-ebonian atau Ebenaceae. Anggotanya di seluruh dunia mencakup sekitar 450-500 jenis pohon dan perdu hijau abadi. Kebanyakan tumbuhan ini berasal dari daerah tropis, dan hanya beberapa jenis yang tumbuh di daerah beriklim sedang.

Marga ini mencakup banyak jenis pohon yang memiliki nilai komersial, baik karena buahnya yang dapat dimakan (misalnya kesemek dan bisbul) maupun kayunya yang berkualitas tinggi (terutama kayu eboni atau kayu hitam). Dua jenis kayu yang paling terkenal di Indonesia adalah kayu eboni hitam (D. ebenum dan beberapa spesies lainnya) dan kayu eboni bergaris alias kayu hitam sulawesi (D. celebica).

Fakta Menarik:

- Diospyros berasal dari dua patah kata bahasa Yunani: deion yang berarti "dewa" dan pyros, "buah", sehingga berarti "buah para dewa".

- Teras kayu Diospyros biasanya keras dan berwarna gelap (hitam), sehingga di banyak daerah di Indonesia dinamai sebagai kayu arang.

 

5. Flindersia

http://www.noosanativeplants.com.au/images/photos/600x600_Flindersia%20australis%2016%20199.jpg flindersia1 flindersia2

Flindersia juga disebut sebagai Seidenholzbaum dalam bahasa Jerman, Crows Ash, Aust Teak, Nutwood atau Flindosy dalam bahasa Inggris. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Rutaceae. Genus tanaman ini memiliki sekitar 14 spesies. Buahnya memiliki bentuk yang khas. Flindersia pimenteliana termasuk dalam daftar International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) sebagai tanaman endemis Indonesia yang terancam punah.

Fakta menarik:

- Genus tanaman ini dinamakan menurut Matthew Flinders yang pertama kali menemukan tumbuhan ini.

- Tumbuhan ini adalah tumbuhan selalu hijau yang tingginya bisa mencapai 25-30 meter. Tebal kayunya bisa mencapai 75-150 cm.

- Bunga tanaman ini berwarna putih dan menarik serangga seperti kupu-kupu dan lebah terutama pada bulan-bulan Agustus hingga Februari.

- Buah tidak dapat dimakan.

- Jenis ini sangat bagus digunakan sebagai pohon tepi jalan. Kayunya sangatlah berat dan tahan lama, bagus untuk bahan bangunan dan bahan lantai kayu.

 

6. Alloxylon

Alloxylon_flammeum_flwr_rbgsyd_email Alloxylon_flammeum_1 Close-up-of-red-silky-oak-flower

Alloxylon adalah genus dari 5 spesies dari suku Proteaceae, yang kebanyakan berupa pohon-pohon kecil. Tumbuhan ini berasal dari Papua nugini sampai ke Australia, dan mirip dengan Telopea, yang masih kerabat dekat dengan tanaman ini. Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) spesies Alloxylon brachycarpum yang endemis di Indonesia terancam hampir punah.

Fakta Menarik:

- Nama Alloxylon berasal dari bahasa yunani kuno. Allo yang berarti lain dan xylon yang artinya kayu.

- Bersama dengan Telopea, Oreocallis dan Embothrium, Alloxylon termasuk pohon kecil yang bunganya merah

- Tumbuhan ini banyak ditemui di sekitar laut pasifik

- Pohon-pohon ini masih termasuk jenis Embothriinae, ini adalah nama jenis tumbuhan yang tumbuh pada zaman kapur, pada waktu benua-benua Antarktika, Australia dan Amerika selatan masih satu benua.

- Tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman hias, terutama untuk bunganya

- Semua jenis tanaman ini tumbuh dengan baik di tanah yang kering dan subur serta rendah kandungan Phosphornya.

 

Demikian enemers, semoga bermanfaat.

 

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Tanaman_asli_Indonesia

No comments:

Post a Comment